meta content='dr. nadirah.SpA dan venice irianto.ssi.apt' name='author'/>

Sunday, July 11, 2010

Intoksikasi pangan karena bahan alami

Intoksikasi pangan karena bahan alami.Keracunan pangan selain disebabkan oleh moikroorganisme yang berasal dari tanah, air, udara, hewan dan manusia juga bisa berasal dari bahan alami yaitu dari hewan, tumbuhan dan bahan kimia. Racun  berada dalam pangan secara alamiah karena racun tersebut adalah komponen dari pangan, contohnya racun pada jamur,  racun pada singkong, racun pada ikan, jengkol dan sebagainya.

Jamur racun
Jamur racun adakalanya sukar dibedakan dengna jamur yang dapat dimakan sehingga orang yang tidak begitu mengetahui ciri tanaman jamur sering salah mengambil jamur beracun sehingga menimbulkan keracunan dan dapat menyebabkan kematian.

    Beberapa jenis jamur beracun yang menyerupai jamur merang yaitu Amanita muscaria yang menghasilkan racun muskarin dan jamur Amanita phalloides yang menghasilkan racun phallin. Masa inkubasi relative cepat antara 15 menit hingga 15 jam. Gejala keracunan jamur adalah sakit perut, timbul rasa haus, mual, muntah, diare, badan menjadi lemah, kadang-kadang diikuti dengan keluarnya air mata dan dapat berakhir kematian.

Jengkol
Jengkol yang berasal dari tanaman asal Pithecolobium lobatum biasanya dikonsumsi dalam bentuk emping jengkol, sebagai lauk sayur jengkol dan sebagai lalapan bentuk mentah. Jengkol dapat menimbulkan keracunan kalau dikonsumsi terlalu banyak. Jengkol mempunyai bau yang tidak sedap. Penyebab keracunan adalah asam jengkolat. Hablur asam jengkolat berbentuk jarum roset, mudah larut dalam larutan asam atau alkali, larut dalam air panas, sukar larut dalam air, sehingga dapat mengakibatkan penyumbatan pada saluran urine dan terganggunya fungsi ginjal.

    Gejala keracunan jengkol adalah perut  kembung, mual, kadang-kadang disertai dengan muntah dan tidak dapat buang air besar. Timbul rasa nyeri (kolik) didaerah pinggang atau sekitar pusar dan kadang-kadang disertai kejang. Urine sedikit, berbau khas jengkol, adakalanya berwarna merah bercampur putih seperti air cucian beras karena didalam urine terdapat sel darah merah dan sel darah putih dan pada keracunan jengkol berat tidak dapat kencing sama sekali karena saluran urine tersumbat oleh hablur asam jengkolat.

Singkong
    Mungkin kita pernah mendengar orang yang mengkonsumsi singkong atau panganan lain yang berbahan dasar singkong mengalami mual-mual, pusing, sakit kepala dan lebih parah pingsan.
    kandungan singkong selain bahan gizi yang bermanfaat bagi tubuh juga mengandung bahan racun, tapi bahan racun tersebut dapat diatasi jika penanganan atau pengolahan bahan singkong tersebut dengan cara yang benar.

    Singkong selain mengandung bahan gizi yang bermanfaat bagi tubuh manusia seperti karbohidrat dan bahan-bahan gizi yang lain ternyata singkong juga bisa mengandung bahan beracun seperti sianida, terutama jika singkong itu sudah mulai membusuk ditandai dengan adanya bintik kuning kehitaman pada singkong.

Cara penanganan singkong sebelum dikonsumsi
    Untungnya nenek moyang kita memberikan contoh pengolahan singkong tersebut sebelum di konsumsi dengan cara singkong sebelum di goreng dipotong-potong kecil dan direndam dalam air garam, dimana racun sianida yang terkanddung dalam singkong akan larut dalam air dan dengan potongan yang kecil memperluas kontak antara permukaan singkong dengan pelarut dalam hal ini air sehingga jumlah kandungan racun yang keluar lebih banyak ditambah lagi dengan waktu perendaman yang cukup.
    Untuk singkong yang direbus tidak masalah asal singkongnya masih layak untuk dikonsumsi dan yang sering menimbulkan masalah adalah singkong yang dikupas langsung digoreng dimana sianida tidak mudah larut dalam minyak dan racun tersebut menimbulkan tanda-tanda keracunan seperti disebutkan  diatas.

    Penyebab keracunan pada singkong adalah asam sianida yang terdapat pada daun dan umbi singkong dimana asam sianida tersebut menghambat pengangkutan oksigen oleh sel darah merah. Gejala keracunan asam sianida umumnya mual, muntah, pusing, sukar bernapas sehingga harus menarik napas dalam-dalam, denyut jantung cepat, kemudian pingsan dan dapat berakhir kematian.

Ikan beracun
Beberapa jenis ikan laut dan air tawar ternyata didalam organ tubuhnya mengandung racun yang dapat menimbulkan kematian pada korban yang keracunana. Jenis ikan beracun yang terkenal adalah ikan buntel. Penyebab keracunan ikan buntel adalah racun tetrodoksin dari golongan neurotoksin (menyerang saraf) yang sangat beracun dan terdapat di dalam indung telur dan hati. Gejala keracunan timbul 30 menit hingga beberapa jam setelah makan ikan beracun berupa kesemutan disekitar mulut, jari tangan dan jari kaki dan sering diikuti dengan rasa kebal pada tungkai, nyeri pada sendi, rasa gatal, berkeiragat, mual, muntah, otot lumpuh, pernapasan terganggu dan dapat berakhir dengan kematian.

Intoksikasi pangan karena logam berat
Logam berat masuk kedalam pangan karena proses pencemaran pada waktu penanaman, pemeliharaan, penyimpanan pasca panen dan pengolahan, selain itu kontaminasi dapat juga terjadi melalui alat masak

No comments:

Post a Comment